Pada rangkaian pembelajaran Bahasa Indonesia kelas XI Kurikulum 2013, dipost sebelumnya saya sudah membagikan mengenai arti dasar materi Teks Eksplanasi Kompleks, pada kesempatan kali ini saya akan memberikan langkah-langkah mengonversi teks eksplanasi menjadi teks eksposisi. Sebelumnya, apa sih arti mengonversi itu? mengonversi teks eksplanasi adalah mengubah teks eksplanasi yang sudah ada kedalam teks lain. seperti diubah kedalam bentuk, teks eksposisi, teks dialog, dan teks lainnya.
Langkah-langkah mengubah teks eksplanasi kompleks menjadi sebuah teks eksposisi.
Untuk dapat mengubah teks eksplanasi kompleks menjadi sebuah teks eksposisi, kalian dapat mengubah melalui langkah-langkah sebagai berikut :
- Langkah pertama, meringkas hubungan sebab-akibat dan proses terjadinya suatu fenomena.
- Langkah kedua, menuliskan penjelasan teks eksplanasi kompleks (mengapa dan bagaimana terjadinya suatu peristiwa)
- Langkah ketiga, membuat tesis berdasarkan teks yang ada.
- Langkah keempat, mengembangkan tesis tersebut dengan beberapa argumen dan menyusunnya menjadi teks eksposisi dengan struktur isi teks eksposisi, yaitu tesis, argumen, dan simpulan atau penegasan.
Nah, diatas merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum mengonversi teks. kemudian saya akan memberikan contoh teks eksplanasi kompleks yang sudah diubah menjadi teks eksposisi.
CONTOH TEKS EKSPLANASI YANG SUDAH DIUBAH KEDALAM TEKS EKSPOSISI
TSUNAMI : GELOMBANG BESAR ASAL JEPANG
Kebanyakan kota disekitar samudera pasifik mempunyai sistem peringatan dan prosedur pengungsian sekiranya tsunami diramaikan akan terjadi. Bencana tsunami dapat diprediksi oleh berbagai institusi seismologi diberbagai penjuru dunia dan proses terjadinya tsunami dapat dimonitori melalui perangkat yang ada didasar laut bersama-sama dengan perangkat yang mengapung dilaut buoy, dapat mendeteksi gelombang yang tidak dapat dilihat oleh pengamat manusia pada laut dalam sistem sederhana yang kali pertama dapat digunakan untuk memberikan peringatan awal akan terjadinya tsunami. Pernah di coba di Hawaii pada tahun 1920-an, kemudian yang lebih canggih dikembangkan lagi setelah terjadinya tsunami besar pada tanggal 1 April 1946 dan 23 Mei 1960. Amerika Serikat membuat Pasific Warning Center pada tahun 1949, dan menghubungkan ke jaringan data dan peringatan Internasional pada tahun 1965.
Langkah-langkah mengubah teks eksplanasi kompleks menjadi sebuah teks dialog.
Untuk dapat mengubah teks eksplanasi kompleks menjadi sebuah teks dialog, kalian dapat mengubah melalui langkah-langkah sebagai berikut
:
- Membaca teks eksplanasi sampai selesai untuk mengetahui gambaran isi teks.
- Mengindentifikasikan gagasan-gagasan pokok dalam teks eksplanasi.
- Menyusun kerangka cerita dengan memasukkan gagasan-gagasan teks eksplanasi serta memerhatikan struktur dan unsur teks cerita.
- Mengembangkan kerangka cerita menjadi teks cerita eksplanasi komplek.
TEKS EKSPLANASI
Proses Terbentuknya Kelompok Pengunjingan dalam
Interaksi Sosial
Pergunjingan merupakan bagian dari kehidupan sosial
manusia sebagai sarana untuk meluapkan kekecewaan seseorang dalam interaksi
sosialnya. Pergunjingan tidak diciptakan untuk mencari solusi, karena mereka
hanya sekadar menyampaikan kepenatan sosial. Ruang gunjing selalu tercipta
bahkan menjadi rutinitas.
Dalam pergunjingan terpendam
hasrat dan kepuasan ketika bisa mengorek aib kehidupan orang lain, termasuk
menikmati kehancuran orang lain dalam interaksi sosial. Umumnya setiap agama
mengutuk perbuatan bergunjing ini. Di masa ini, kita kadang menyebutnya dengan
pembunuhan karakter. Sebenarnya, mengapa dan bagaimana pergunjingan itu
dapat terjadi dalam kehidupan sosial? Salah satu penyebab menjamurnya kelompok
pergunjingan dalam interaksi sosial adalah adanya pikiran menganggur yang tidak
mendapat pekerjaan tepat. Kondisi yang demikian, akan mendorong interaksi antar
manusia untuk saling menjejali pekerjaan pikiran berupa gunjingan aib orang
lain, akibat dari kelebihan energi pikirannya.
Pergunjingan terjadi begitu saja, tanpa ada sponsor dan moderator. Dalam kesehariannya, manusia saling berbicara tentang berbagai hal ringan. Seperti sekadar berbasa-basi dan bertukar canda. Hal itu memiliki dampak positif yang sangat besar dalam interaksi sosial manusia. Di dalam hubungan pertemanan misalnya, hal yang demikian dapat mempererat keakraban dan kehangatan satu sama lain. Namun, segala sesuatu yang berlebihan pasti akan berdampak negatif. Ketika seseorang telah merasakan kekecewaan pada objek yang sama dengan orang lain, mereka akan dengan mudah membentuk kelompok sosial yang tujuannya adalah sebagai wahana pencurahan atas kekecewaannya tadi. Kelompok tersebut disebut kelompok pergunjingan. Setelah terbentuk kelompok pergunjingan atas dasar perasaan senasib sepenanggungan tersebut, individu secara personal akan mengungkapkan rasa kekecewaannya dengan rinci tanpa ada yang tertinggal.
Masing-masing individu akan saling menyetujui, meyakinkan, dan mengiyakan semua hal yang mereka anggap benar dalam forum pembicaraan tidak resmi itu. Di sini, ruang gunjing sangat memberi dampak positif bagi si pelaku pergunjingan, karena secara tidak langsung dapat meringankan kepenatan sosial. Dengan demikian, pergunjingan terjadi dengan diawali adanya pikiran yang menganggur. Kemudian terjadi interaksi sosial yang didukung perasaan senasib sepenanggungan atas dasar kekecewaan yang sama, serta sikap egois yang akan mendorong terbentuknya interaksi sosial antar manusia untuk saling menjejali pikiran masing-masing dengan berupa gunjingan aib orang lain.
Pergunjingan terjadi begitu saja, tanpa ada sponsor dan moderator. Dalam kesehariannya, manusia saling berbicara tentang berbagai hal ringan. Seperti sekadar berbasa-basi dan bertukar canda. Hal itu memiliki dampak positif yang sangat besar dalam interaksi sosial manusia. Di dalam hubungan pertemanan misalnya, hal yang demikian dapat mempererat keakraban dan kehangatan satu sama lain. Namun, segala sesuatu yang berlebihan pasti akan berdampak negatif. Ketika seseorang telah merasakan kekecewaan pada objek yang sama dengan orang lain, mereka akan dengan mudah membentuk kelompok sosial yang tujuannya adalah sebagai wahana pencurahan atas kekecewaannya tadi. Kelompok tersebut disebut kelompok pergunjingan. Setelah terbentuk kelompok pergunjingan atas dasar perasaan senasib sepenanggungan tersebut, individu secara personal akan mengungkapkan rasa kekecewaannya dengan rinci tanpa ada yang tertinggal.
Masing-masing individu akan saling menyetujui, meyakinkan, dan mengiyakan semua hal yang mereka anggap benar dalam forum pembicaraan tidak resmi itu. Di sini, ruang gunjing sangat memberi dampak positif bagi si pelaku pergunjingan, karena secara tidak langsung dapat meringankan kepenatan sosial. Dengan demikian, pergunjingan terjadi dengan diawali adanya pikiran yang menganggur. Kemudian terjadi interaksi sosial yang didukung perasaan senasib sepenanggungan atas dasar kekecewaan yang sama, serta sikap egois yang akan mendorong terbentuknya interaksi sosial antar manusia untuk saling menjejali pikiran masing-masing dengan berupa gunjingan aib orang lain.
MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI PROSES TERBENTUKNYA
KELOMPOK PENGUNJINGAN DALAM INTERAKSI SOSIAL MENJADI TEKS DIALOG
Minho :
“Tadi waktu mata kuliah dosen Yoona membahas permasalahan pengunjingan dalam interaksi
sosial. Saya ikut prihatin atas masalah sosial yang satu ini”
Taemin : “Wah, seru itu untuk dikaji, diteliti, dan
harus diberantas.”
Minho : “Iya benar, pengunjingan yang sering terjadi di
masyarakat kebanyakan digunkanan sebagai sarana untuk meluapkan kekecewaan
seseorang dalam interaksi sosialnya. Pergunjingan tidak diciptakan untuk
mencari solusi, karena mereka hanya sekadar menyampaikan kepenatan sosial.
Ruang gunjing selalu tercipta bahkan menjadi rutinitas.”
Taemin : “
Wah hal tersebut tidak boleh terus terjadi dan harus kita hilangkan dari
kebiasaan, karena sangat merugikan orang lain.”
Minho :
“Harus diberantas! tetapi
pemberantasannya tidak semudah membalik telapak tangan hahaha.”
Taemin :
“Benar sekali, padahal seluruh masyarakat Indonesia mempunyai agama dan padahal
setiap agama mengutuk perbuatan bergunjing ini.”
Minho : “Karena hati mereka sudah tertutup dengan hasrat dan
kepuasan ketika bisa mengorek aib kehidupan orang lain, termasuk menikmati
kehancuran orang lain saja.”
Taemin :
“Iya, pengunjingan sama saja dengan pembunuhan karakter. Apa penyebab masalah
ini bisa terjadi?”
Minho : “Salah satu penyebab menjamurnya kelompok pergunjingan
dalam interaksi sosial adalah adanya pikiran menganggur yang tidak mendapat
pekerjaan tepat. Kondisi yang demikian, akan mendorong interaksi antar manusia
untuk saling menjejali pekerjaan pikiran berupa gunjingan aib orang lain,
akibat dari kelebihan energi pikirannya.”
Taemin : “Wah, pantesan saja masyarakat
Indonesia dari tahun ke tahun angka penggangurannya semakin meningkat dan
akibat dari mereka menggangur menyebabkan masalah seperti itu.”
Minho : “Tetapi waktu dosen Yoona menjelaskan dan mengulas
masalah ini ternyata terdapat dampak positif yang besar juga.”
Taemin : “Hah? Kamu serius? Sudah jelas
sangat merugikan orang lain.”
Minho : “Pertama waktu dengar aku juga kaget sendiri. Katanya, seperti dalam Di dalam hubungan pertemanan misalnya, hal yang demikian dapat mempererat keakraban dan kehangatan satu sama lain. Namun, segala sesuatu yang berlebihan pasti akan berdampak negatif. Ketika seseorang telah merasakan kekecewaan pada objek yang sama dengan orang lain, mereka akan dengan mudah membentuk kelompok sosial yang tujuannya adalah sebagai wahana pencurahan atas kekecewaannya tadi.”
Minho : “Pertama waktu dengar aku juga kaget sendiri. Katanya, seperti dalam Di dalam hubungan pertemanan misalnya, hal yang demikian dapat mempererat keakraban dan kehangatan satu sama lain. Namun, segala sesuatu yang berlebihan pasti akan berdampak negatif. Ketika seseorang telah merasakan kekecewaan pada objek yang sama dengan orang lain, mereka akan dengan mudah membentuk kelompok sosial yang tujuannya adalah sebagai wahana pencurahan atas kekecewaannya tadi.”
Taemin : “Bener juga kalau dinalar sih. Jadi
namanya kelompok pengunjingan dong.”
Minho : “Ya seperti itulah, tetapi
kelompoknya secara transparant saja sih.”
Taemin : “Wah sungguh aneh tapi nyata hahaha.”
Minho :”Hahahaha
dan kamu jangan sampai menjadi anggota dari kelompok seperti itu ya.”
teks diatas berdasarkan guru saya catatkan dan ajarkan bilamana, terjadi kesalahan atau ketidakcocokan mohon dimaklumi.
TERIMA KRITIK DAN SARAN. TERIMAKASIH
WRITE YOUR COMMENT BELLOW!
Salam, KHARITZA RIZKI KRISWULANDARI
SMA NEGERI 1 TARIK
makasi ya, kamu membantu selesaikan tugas ku. saranghaeyo
BalasHapusGomawooo!! ini membantu sekaliii
BalasHapusShawol ya?...wkwkwk aku MeU. Post ini sangat membantu dalam mengerjakan tugas yg dikasih guru Bahasa Indonesia ku. Thanks yah. saranghaeyo gomawoyo....
BalasHapusKontol
BalasHapusJancok
BalasHapusarigatou gozaimasu!!
BalasHapusmbak kpoperth ya
BalasHapusmbak aku shock loh tiba tiba kesetel lagu call me baby wkwkkw perasaan lagi setel lagu shinee kenapa tiba tiba jadi exo wkwkwk btw aku jg shawol dan exol wkwkwk
BalasHapusbtw, gomawo ya wkwk ><
BalasHapuskreatif, lucu ^_^
BalasHapus